Kalian Pecinta Kopi? Ketahuilah Kandungan Senyawa Kimia dalam Kopi

 

Saat ini banyak bertebaran coffee shop yang siap menyajikan beragam jenis kopi kesukaan para pecinta kopi. Kopi menjadi salah satu minuman yang banyak digemari utamanya oleh kalangan dewasa. Tapi, tahukah kamu apa saja kandungan senyawa kimia dalam kopi?

Jenis Kopi Lokal Indonesia

Indonesia adalah salah satu negara yang menghasilkan kopi dengan kualitas terbaik. Indonesia merupakan salah satu produsen kopi terbesar di dunia setelah Brazil dan Colombia. Produksi tahunan kopi di Indonesia mencapai 600 ribu ton dan mampu untuk menyuplai 7% kebutuhan kopi dunia.

Kopi yang ada di Indonesia banyak jenisnya. Ada beberapa varietas kopi di Indonesia yang masuk dalam jajaran kopi favorit.

Kopi Arabika Toraja

Kopi ini memiliki karakteristik rasa unik dengan tidak menyisakan after taste pahit yang kadang membuat Sebagian orang terganggu. Sensasi rasa pahit pada kopi ini hanya muncul di awal dan hilang salam sekali teguk. Rasa kopi ini cenderung earthy, seperti rasa tanah atau hutan dengan kandungan asam yang rendah.

Kopi Arabika Gayo, Sumatera

Kopi ini tidak terlalu pekat dan memiliki tingkat keasaman yang seimbang. Kopi ini sangat cocok jika kamu bukan penyuka kopi asam.

Kopi Arabika Kintamani, Bali

Kopi ini cukup populer di Jepang, Eropa, dan beberapa negara Arab. Kopi ini memiliki rasa yang unik dengan dominasi asam citrus segar dan aroma wangi bunga. Kopi ini memiliki tingkat keasaman dan kekentalan yang sedang.

Kopi Robusta Temanggung

Kopi ini memiliki aroma tembakau dan rasa pahit yang mendominasi. Kopi ini sudah banyak di ekspor ke beberapa negara di Eropa, Timur Tengah, bahkan Amerika Latin.

Kopi Arabika Flores Bajawa

Kopi ini memiliki tingkat keasaman yang rendah dan kekentalannya cukup pekat. Kopi ini memiliki after taste yang sedikit nutty, dengan rasa yang didominasi cokelat dan vanili. Kopi ini banyak di ekspor ke wilayah negara di Amerika.

Kopi Arabika Java Ijen Raung

Kopi ini memiliki rasa yang unik karena rasanya sedikit pedas dengan aroma bunga hutan. Kopi ini memiliki tingkat keasaman yang sedang dan cenderung ke asam Jawa daripada Citrus.

Kopi Liberika Rangsang Meranti, Riau

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Nasional RI menyatakan bahwa kopi ini merupakan salah satu hasil pertanian terbaik. Kopi ini juga berhasil memperoleh sertifikasi Indikator Geografis (IG).

Kandungan Senyawa Kimia dalam Kopi

Dalam biji kopi terkandung banyak komponen kimia seperti kafein, asam klorogenat, trigonelin, karbohidrat, lemak, asam amino, asam organik, aroma volatile, dan berbagai mineral. Senyawa kimia yang terkandung tersebut dapat memberikan efek yang menguntungkan dan juga merugikan bagi para penikmat kopi.

Asam Klorogenat

Pada kopi terdapat senyawa golongan asam yang dapat mempengaruhi cita rasa dan mutu kopi. Golongan asam yang dominan pada kopi yaitu asam klorogenat ± 8% pada biji kopi atau ± 4,5% pada kopi sangrai. Proses sangrai akan mengubah asam klorogenat menjadi asam kafeat dan asam kuinat.

Asam klorogenat merupakan asam yang terbentuk dari esterifikasi asam quinic dan transcinnamic tertentu seperti asam kafein, asam ferulic, dan asam pcoumaric. Asam ini masuk dalam golongan senyawa fenolik dengan sifat yang larut dalam air.

Asam klorogenat memiliki banyak isomer. Dalam biji kopi ditemukan ada 6 bentuk isomer asam klorogenat. Asam 5-kafeoil quinat [5-CQA] merupakan isomer asam klorogenat yang terdeteksi memiliki konsentrasi paling tinggi.

Asam klorogenat memiliki beberapa manfaat bagi Kesehatan, diantaranya untuk mencegah berbagai penyakit yang berhubungan dengan stress oksidatif seperti kanker, kardiovaskular, penuaan, dan penyakit neurodegenerative.

Kafein



Kafein (1,3,7-trimetilxantin) termasuk dalam golongan senyawa alkaloid xantina. Kafein menjadi salah satu senyawa metabolit sekunder terbanyak yang ada dalam kopi setelah asam klorogenat. Kafein juga memiliki efek menguntungkan dan merugikan bagi tubuh.

Kafein memiliki fungsi merangsang pusat syaraf manusia yang membuat sistem kerja syaraf menjadi semakin tajam dan kuat. Hal ini memberikan efek pada tubuh menjadi lebih berenergi, dan meningkatkan konsentrasi sehingga dapat menghilangkan rasa kantuk.

Selain itu, kafein memberikan dampak negatif apabila terlalu banyak dikonsumsi. Apabila kafein dikonsumsi melebihi batas konsumsi harian, maka akan mengalami keracunan kafein. Hal ini akan menimbulkan gejala jantung berdetak cepat, pikiran gelisah, dan tubuh yang bergetar.

Asam Kuinat

Asam kuinat merupakan asam organik alisiklik yang terdapat dalam kandungan biji kopi. Asam kuinat ini memberikan rasa asam pada kopi. Apabila suatu kopi terasa asam, maka kandungan asam kuinat dalam kopi tersebut tinggi.

Asam kuinat termasuk senyawa golongan polifenol yang memiliki khasiat sebagai antioksidan yang dapat menyeimbangkan kadar gula darah, dan meminimalkan risiko terjadinya diabetes tipe 2.

Melanoidin

Senyawa melanoidin baru terkandung pada kopi Ketika proses penyangraian berlangsung. Melanoidin terbentuk dari hasil sintesis antara senyawa produk reaksi Maillard melalui reaksi polimerisasi yang melibatkan molekul polisakarida, protein, dan asam klorogenat.

Pembentukan senyawa melanoidin dipengaruhi oleh tingkat penyangraian. Selain itu, berpengaruh pula pada dehidrasi dan penguraian asam klorogenat. Melanoidin merupakan salah satu senyawa yang membentuk warna semakin gelap (coklat kehitaman) pada biji kopi yang disangrai.

Senyawa melanoidin semakin banyak kandungannya apabila warna biji kopi sangrai semakin gelap. Ketika kandungan senyawa melanoidin pada biji kopi semakin meningkat, maka kandungan senyawa asam klorogenat akan semakin menurun. Hal ini dikarenakan senyawa asam klorogenat Sebagian berubah menjadi senyawa melanoidin.

Dicaffeoylquinic Acid

Senyawa Dicaffeoylquinic Acid ini merupakan senyawa antioksidan yang berperan menangkal radikal bebas dalam tubuh. Senyawa ini yang menyumbang suplay antioksidan pada kopi, sehingga apabila meminum kopi dalam takaran yang pas sangat bermanfaat bagi tubuh.

Niacin

Kandungan senyawa kimia dalam kopi selanjutnya yaitu Niacin. Senyawa Niacin dalam kopi dapat memberikan dampak buruk karena mengganggu penyerapan vitamin dalam tubuh. Namun, Niacin juga memiliki manfaat untuk menurunkan kadar kolesterol dan mencegah penyakit jantung. Itulah mengapa mengkonsumsi kopi tidak boleh terlalu banyak dan sesuai takarannya.

Trigonelline

Senyawa Trigonelline inilah yang memberikan dampak perubahan warna pada gigi menjadi kuning. Walaupun begitu, senyawa ini juga berperan dalam melindungi gigi dari risiko gigi berlubang. Senyawa ini juga memiliki manfaat untuk menghambat pertumbuhan bakteri dalam pengolahan asam niktotinat (vitamin B3).

Itulah beberapa kandungan senyawa kimia dalam kopi. Masih banyak lagi kandungan senyawa kimia dalam kopi yang belum disebutkan seperti ethyphenol, dimetil disulfida, riboflavin, asam pantotenat, mangan, potassium, dan lainnya.

Semoga informasi ini bermanfaat.

Referensi:

Post a Comment

0 Comments